Mendekati Musim Hujan, Waspada Demam Berdarah
Indonesia – Sepanjang dan setelah musim hujan, waspadai demam berdarah dengue (DBD) dengan melakukan pencegahan sebagai bentuk perlindungan terhadap diri sendiri dan keluarga.
Awal 2019 kasus DBD mulai bermunculan di berbagai daerah. Hingga kini, sudah ada pasien DBD meninggal di Labuan Bajo, Manado, dan Jombang. Sekarang, saatnya tahu apa saja yang bisa dilakukan untuk cegah DBD.
Pertama, lindungi diri sendiri dari DBD dengan menghindari gigitan nyamuk. Terutama bila Anda tinggal atau melakukan perjalanan ke daerah berisiko.
Mulailah memperhatikan pakaian. Kurangi menggunakan pakaian yang terlalu terbuka. Sebaiknya, pilih celana panjang, atasan lengan panjang, kaus kaki, dan topi.
Selain itu, pakailah repellent , dikenal sebagai losion anti nyamuk, salah satu jenis pestisida rumah tangga yang digunakan untuk melindungi kulit dari gigitan nyamuk.
Untuk produk repellent alami, Anda bisa menggunakan minyak esens, seperti lavender, kayu manis, tea tree, thyme, geraniol, citronella, serta campuran lemon dan eucalyptus,
Pertimbangkan untuk menggunakan perangkap dan jaring nyamuk. Jaring dengan insektisida lebih efektif karena akan membunuh nyamuk dan serangga lain. Selain itu, hindari wewangian untuk sementara waktu karena sangat menarik perhatian nyamuk.
Polisi Periksa 17 Saksi Teror Bom di Rumah Pimpinan KPK NASA Temukan Planet Baru Misterius, Ingin coba?
Jika memungkinkan, cobalah untuk tidak berada di luar rumah saat fajar, senja, dan sore hari. Anda pun perlu memperhatikan kondisi air di sekitar tempat tinggal. Genangan air bisa membuat nyamuk berkembang biak.
Untuk mengurangi risiko nyamuk berkembang biak di air yang tergenang, simpan terbalik ember atau kaleng agar air tidak menumpuk, singkirkan air berlebih dari piring pot tanaman, dan bersihkan berbagai wadah untuk menghilangkan telur nyamuk.
Anda pun perlu menggunakan perangkap selokan yang tidak berlubang, pasang katup anti nyamuk, tutupi semua perangkap yang jarang digunakan, dan ganti air dalam vas bunga setiap hari.
Selama di dalam rumah, selalu nyalakan mesin pendingin ruangan atau AC.
Kemudian, pastikan pintu dan jendela aman dan bebas dari lubang. Jika tempat tidur tidak ditutup atau ber-AC, gunakan kelambu.
Setelah melakukan berbagai pencegahan, Anda pun perlu mengenali kondisi DBD, termasuk gejalanya, agar bisa mendapatkan perawatan bila tanpa disadari Anda telah memilikinya.
Gejala DBD antara lain demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah terus menerus dan berdarah, ruam, sakit perut parah, gusi berdarah, mimisan, sulit bernapas, kelelahan, dan kulit terasa dingin.
Namun, banyak anak-anak dan remaja tidak mengalami tanda-tanda atau gejala, selama kasus demam berdarah ringan. Ketika gejala muncul, biasanya terjadi mulai empat sampai tujuh hari setelah Anda digigit nyamuk yang terinfeksi.
Umumnya orang akan pulih dalam waktu seminggu atau lebih. Namun, pada beberapa kasus, DBD bisa sangat parah, gejalanya makin memburuk, dan mengancam jiwa. Pembuluh darah sering menjadi rusak dan bocor, lalu sel pembentuk gumpalan (trombosit) dalam aliran darah Anda turun.
Ketahuilah bahwa demam berdarah adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan penyakit yang mengancam jiwa. DBD disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti atau aedes albopictus.
Penyebabnya yaitu satu jenis virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk yang tumbuh subur di dalam dan di dekat tempat manusia tinggal.
Umumnya, nyamuk aedes ditemukan di daerah perkotaan dan pinggiran kota, berkembang biak dalam wadah buatan manusia seperti ban, pot bunga, dan air rumah tangga.
(Beritaagar.id)